Selasa, 18 September 2012

ARTIKEL PERILAKU ORGANISASI


Kamis, 23/08/2012 14:33 WIB

Zaenab Al Ghazali, Wanita Pembela Islam dari Bumi Piramid

Rina Yuliana - detikRamadan


Jakarta - Nama lengkapnya adalah Zaenab Muhammad al Ghazali al Jibili. Ia lahir pada tahun 1917 Masehi di desa Mayyet Ghamar di sebuah provinsi yang bernama Daqhiliyyah di Mesir. Ayahnya merupakan salah satu ulama Al-Azhar. Ia belajar di sebuah madrasah di kampung halamannya sendirinya. Ia belajar ilmu-ilmu agama dibawah asuhan para ulama-ulama besar Al-Azhar. Di antara ilmu-ilmu yang ia pelajari adalah Ilmu hadist, tafsir, dan fikih. 

Ia merupakan anggota termuda dari perkumpulan wanita-wanita mesir dibawah pimpinan Hadi Sya'rawi. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari perkumpulan tersebut di saat mengetahui adanya perilaku-perilaku yang tak selaras dengan ajaran Islam. Ia kemudian mendirikan komunitas wanita-wanita muslim pada tahun 1937 di Kairo. Umurnya pada saat itu masih sekitar 19 tahun. 

Adapun tujuan mendirikan komunitas itu agar diterapkannya syariat Islam dan didirikannya kekhalifahan Islam. Setiap tahunnya ia selalu mengirim 340-400 delegasi untuk melakukan ibadah haji. Ia sendiri yang memimpin delegasi-delegasi itu. 

Tujuan pengiriman delegasi-delegasi itu adalah untuk menemui sejumlah jamaah haji yang berasal dari penjuru dunia. Delegasi-delegasi itu selalu membahas masalah-masalah pokok dalam Islam dengan para jamaah haji tersebut. Isu-isu yang selalu mereka kembangkan adalah seputar perbaikan umat Islam, mengembalikan kembali kekhalifahan Islam, dan sekaligus bagaimana membangkitkan kembali masa keemasan Islam. 

Ia bertemu dengan Imam Syahid Hasan al Bana pada tahun 1941 Masehi. Hasan al Bana membai'at Zaenab untuk turut serta melakukan perjuangan bersama Ikhwan Muslimin. Sebab, tujuan dan landasan perjuangan mereka adalah sama. Dan pada tahun 1980, ia mendirikan majalah perkumpulan wanita-wanita muslim (Sayyidah Muslimah), dan dibubarkan pada tahun 1985. Ia juga memimpin salah satu divisi yang ada dalam organisasi Ikhwan Muslimin. 

Ia serta merta membantu keluarga Ikhwan Muslimin di saat kelompok ini diintimidasi oleh pemerintah pada tahun 1954. Pada tahun 1964, perkumpulannya tersebut dibubarkan oleh tentara dengan menyita harta dan kepemilikan mereka. 

Pada tahun 1965, ia ditangkap oleh pemerintah dengan tuduhan terlibat dalam sebuah kasus yang ada pada diri Ikhwan di saat bersitegang dengan pemerintah. Pemerintah menuntut kepada parlemen menjatuhi hukuman mati kepada Zaenab. Ia sebelum dipastikan sebagai tawanan perang, telah menerima berbagai macam siksaan di penjara. 

Ia akhirnya dijatuhi hukuman penjara selama 25 tahun, dan diharuskan melakukan kerja berat selama menjalani masa hukuman. Ia menulis kesengsaraannya itu dalam sebuah buku yang berjudul "Ayyam min hayyati" (Hari-hari dalam kehidupanku). 

Melalui bantuan raja Faisal dan Arab Saudi, sekitar pada tahun tujuh puluhan, keluarlah ketetapan dari pemerintah Anwar Sadat untuk membebaskan Zaenab dari penjara. Ia telah diampuni oleh pemerintah atas segala perbuatannya yang dianggap merugikan negara. Ini terjadi pada bulan Agustus tahun 1971, yaitu setelah menjalani masa-masa dipenjara selama enam tahun. 

Setelah keluar dari penjara, ia dianjurkan untuk menghidupkan kembali majalah Sayyidat Muslimah dengan menjadikan dirinya sebagai direktur. Ia akan menerima kucuran dana sebanyak 300 Pouns perbulan, dengan catatan harus bersedia mengusung kepentingan-kepentingan pihak donatur. 

Ia serentak menolak, dan mengatakan bahwa mustahil baginya mendirikan sebuah penerbitan untuk mengusung pikiran-pikiran sekuler. Ia mengatakan pula bahwa penerbitan ini didirikan untuk kepentingan Islam dan bukan untuk kesesatan. 

Zaenab sangat memfigurkan seorang Hasan Al Bana. Ia menganggap bahwa diantara orang-orang yang telah mempengaruhi kehidupannya. Selain Hasan Al Bana, ia juga mengagumi Hasan al Hudhaibi, Umar al Tilmisani, Hamid abu Nasir. Memang Hasan Al Bana lah yang banyak berpengaruh pada pembentukan jiwa dan sikap hidupnya. 

http://ramadan.detik.com/read/2012/08/23/143327/1997162/630/zaenab-al-ghazali-wanita-pembela-islam-dari-bumi-piramid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar